Kumpulan 60+ Contoh Soal Latar Cerita dan Unsur Intrinsik Sastra Dilengkapi Kunci Jawaban

sentralsoal.com - Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan kumpulan contoh soal latar dan unsur intrinsik cerita dilengkapi dentgan kunci jawaban terbaru bahasa Indonesia kurikulum merdeka. Harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu Bapak, Ibu Guru, dan juga peserta didik dalam mencari referensi seputar contoh soal latar dan unsur intrinsik cerita dilengkapi dentgan kunci jawaban terbaru bahasa Indonesia kurikulum merdeka.

Kumpulan 60+ Contoh Soal Latar Cerita dan Unsur Intrinsik Sastra Dilengkapi Kunci Jawaban

Gambar: freepik.com

1. Kuingin kau berbohong padaku. Seperti yang kau utarakan kemarin, dan yang kemarin dulu itu. Ketika mentari meredup berpendar di pucuk daun sebelah barat rumah dan ketika kerumunan itu tak lagi bersamamu, kau mulai dengan kisah kebohonganmu yang pertama kepadaku.

Bukti bahwa kutipan cerpen tersebut berlatar waktu sore adalah ....

A. Mentari bersinar

B. Mentari di sebelah barat

C. Mentari berpendar

D. Ketika kerumunan tidak bersama

2. Berikut yang bukan termasuk unsur intrinsik cerita pendek ....

A. amanat

B. latar budaya pengarang

C. tema

D. tokoh

3. "Saya ingin lagu gending Jawa." "Tolong Pak Sopir. Bapak ini tidak suka lagu pop Indonesia, padahal lagu itu kesukaan saya. Dia minta ditukar saja dengan gending Jawa." "Tetapi saya tidak punya kaset gending Jawa," kata sopir "Saya punya. Saya tidak pernah meninggalkan kaset gending Jawa, setiap saya bepergian. Ini kaset lagu kesukaan saya. Gending Jawa." Para penumpang mendengarkan lagu itu. Tetapi beberapa saat saja kemudian, terdengar orang berteriak: "Bolehkah lagu itu ditukar?"

Latar peristiwa kutipan cerita di atas adalah ....

A. bus

B. kapal laut

C. kereta api

D. jalan raya

4. "Saya ingin lagu gending Jawa." "Tolong Pak Sopir. Bapak ini tidak suka lagu pop Indonesia, padahal lagu itu kesukaan saya. Dia minta ditukar saja dengan gending Jawa." "Tetapi saya tidak punya kaset gending Jawa," kata sopir "Saya punya. Saya tidak pernah meninggalkan kaset gending Jawa, setiap saya bepergian. Ini kaset lagu kesukaan saya. Gending Jawa." Para penumpang mendengarkan lagu itu. Tetapi beberapa saat saja kemudian, terdengar orang berteriak: "Bolehkah lagu itu ditukar?"

Latar peristiwa kutipan cerita di atas adalah ....

A. bus

B. kapal laut

C. kereta api

D. jalan raya

5. Kemudian mendadak muncul puluhan, ratusan, bahkan mungkin ribuan kupu-kupu aneka warna berterbangan dan memenuhi pandanganku. Istriku berteriak dan memegang tanganku, kurasakan pegangannya terlepas dan tak kudengar lagi suaraku sendiri.

Latar suasana pada kutipan cerpen tersebut yaitu ....

A. sedih

B. sepi

C. damai

D. ketakutan

6. Ibu duduk termenung dan merasa sedih dengan kepergian Temon ke medan perang.
Latar apa yang ditunjukkan pada kalimat tersebut ....

A. suasana

B. peristiwa

C. tempat

D. waktu

7. "Siti, aku minta maaf. Selama ini aku selalu memusuhimu hanya karena kamu tidak mau memberi jawaban saat ulangan. Aku merasa bersalah. Ternyata kamu sahabat sejatiku. Meskipun aku sudah menyakitimu, kau tetap mau menolongku saat aku kecelakaan,"kata Dina sambil mengulurkan tangan ketika sampai di rumah.

Pesan pada cerpen tersebut yaitu ....

A. Sayangilah temanmu seperti kamu menyayangi keluargamu.

B. Tolonglah orang lain meskipun orang tersebut pernah menyakitimu.

C. Jangan hanya mengaku sahabat ketika mendapat jawaban saat ulangan.

D. Jangan percaya kepada teman.

8. (1) Betapa gembiranya Ardi. (2) saat pulang sekolah ia mendapat tawaran dari pamannya Abdurrahman untuk sekolah di Jakarta. (3) bagaimanapun di Jakarta harus berjuang . (4) Jakarta adalah kota besar, yang selama ini ia impikan untuk bisa melihat dan tinggal di jakarta.

Bukti bahwa latar waktu kutiban tersebut pada siang hari ditunjukan pada nomor ....

A. (1)

B. (2)

C. (4)

D. (3)

9. Nisan namamu merindingkan bulu kuduk yang menghantam ulu hatiku, sahabat. Seharusnya, aku tak telat untuk segera mengantarmu, mencium gumpalan tanah terakhirmu. Sedetik saja, maka akan kucium kening pucatmu untuk yang terakhir. Peristiwa kematianmu ini, akan membuatku terus mengingatmu. Aku jatuh mengenangmu, sahabat. Tidak ada yang sepeduli kau di kehidupan ini. Aku benci pada tanah yang mengurukmu.

Latar tempat pada kutipan cerpen tersebut yaitu ....

A. candi

B. kuburan

C. pasar

D. gudang

10. Ibu terkulai di kursi seperti orang mati. Pintu, jendela, televisi, telepon, perabotan, buku, cangkir teh, dan lain-lain masih seperti dulu tetapi waktu telah berlalu sepuluh tahun. Tinggal Ibu kini di ruang keluarga itu, masih terkulai seperti sepuluh tahun yang lalu. Rambut, wajah, dan busananya bagai menunjuk keberadaan waktu.

Latar tempat dalam cerpen tersebut adalah ....

A. kamar

B. tempat tidur

C. Ruang tamu

D. ruang keluarga

11. "Aku maju sedikit, membunyikan lonceng sepeda, bertepuk tangan, berdeham-deham, membuat bunyi-bunyian agar ia merayap pergi.
"Tapi lebih dari setengah perjalanan sudah, aku tak akan kembali pulang gara-gara buaya bodoh ini.

Watak tokoh Lintang dalam kutipan novel tersebut adalah ....

A. ragu-ragu

B. tidak percaya diri

C. penakut

D. pemberani

12. Aku duduk sendirian di halte depan sekolah menunggu angkot yang akan mengantarku pulang. Kini aku harus membiasakan diri karena tak ada lagi mobil mewah dan sopir pribadi.

Latar tempat kutipan teks cerpen tersebut adalah ....

A. terminal

B. depan rumah

C. halte depan sekolah

D. di halte dekat rumah

13. Gerimis halus masih turun dari langit. Masdudin berbalik dan mengikuti langkah istrinya ke ruang tamu.
"Mengapa Abang tiba-tiba kepingin makan kue gemblong Mak Sainah?" Asyura bertanya ketika Masdudin tengah mengatur nafas.
Masdudin berpikir untuk mencari jawaban yang pas. Dia sendiri tidak tahu mengapa pagi itu, ia ingat Mak Sainah yang biasanya menjajakan kue gemblong ke rumahnya. Tidak setiap hari juga. Dalam sepekan, dua sampai tiga kali Mak Sainah datang ke rumahnya.

Latar waktu kutipan cerpen tersebut yaitu
....

A. sore hari

B. malam hari

C. pagi hari

D. siang hari

14. Pesantren itu sangat besar. Bangunannya berlantai lima dengan banyaknya jendela lusuh yang tidak mampu lagi terhitung oleh mataku yang baru saja tiba di tempat itu. Aku juga melihat banyak anak-anak yang sepertinya kurang terawat.

Unsur Pembangun yang menonjol pada kutipan tersebut adalah ....

A. latar tempat

B. penokohan

C. tokoh

D. latar waktu

15. Ketukan di pintu membuat Marwan bangkit dan ia mendapati Beningnya berdiri sayu menenteng kotak kayu. Itu kotak kayu pemberian Ren. Kotak kayu yang dulu juga dipakai Ren menyimpan kartu pos dari Ayahnya. Marwan melirik jam dinding kamarnya. Pukul 11.20.

Sudut pandang pengarang pada kutipan cerpen tersebut ....

A. sudut pandang orang kedua

B. sudut pandang campuran

C. sudut pandang orang ketiga

D. sudut pandang orang pertama

16. Jon dan Con anak kembar. Jon kepala regu dan aku wakilnya. Kami bersepuluh sedang memandang daerah patroli "Tiger Brigade" dengan saksama dari puncak bukit "panic", pos kami terdepan. Con berjongkok di samping kakaknya yang sedang meneropong kampung-kampung di bawah kami dari semak-semak. Jon melambai dan aku mendekat. "Aku akan turun ke kampung di bawah itu."

Latar tempat yang terdapat dalam penggalan cerpen tersebut adalah ....

A. kampung

B. semak-semak

C. daerah patroli

D. puncak bukit

17. Mereka berdua menyatakan tak bersalah. Tak ada seorangpun di atas dunia ini yang mau disalahkan. Semua orang pasti mengaku baik. Mungkin semua orang memang baik. Tapi mereka telah melanggar hukum dan mereka dijebloskan ke dalam bui.
Aku tetap memeluk lutut di pojok. Malam merayap seperti kecoa-kecoa yang sia-sia mencari makanan. Tapi aku kehilangan waktu. Aku tak tahu jam berapa lampu tiba-tiba dimatikan. Kegelapan mengerikan menyelimuti diriku. Kesenyapan meraung-meraung dari keempat sudut sel.

Latar tempat kutipan cerpen tersebut ....

A. gudang

B. pasar

C. kantor polisi

D. penjara

18. Kita sebagai pendidik tidak boleh memandang masalah secara hitam putih pak, Dyah itu telah banyak menanggung beban hidup, sudah selayaknya kita ikut mendamping dan membantunya, bukan malah menambah bebannya.

Amanat yang terkandung dalam cerpen di atas adalah ....

A. Seorang pendidik harus bisa membantu siswanya dalam mengatasi masalah hidup

B. Guru harus bersikap profesional dalam mendidik muridnya

C. Sebagai manusia harus saling tolong menolong

D. Guru harus memiliki sikap kasih sayang dalam mendidik

19. Mata Beningnya berkaca-kaca, diakhiri dengan kemunculan cahaya yang terang keperakan di kamar Beningnya dan cahaya tersebut menjadi penanda sebagai kedatangan mama Beningnya ke hadapan anaknya. Ironisnya Beningnya belum mengetahui tentang kematian ibunya. Arwah Ren datang menemui Beningnya.

Latar suasana pada kutipan cerpen "Kartu Pos dari Surga" yaitu ....

A. sepi

B. ketakutan

C. sedih

D. gembira

20. Keberadaan atau posisi pengarang dalam cerita disebut ....

A. penokohan

B. sudut pandang

C. tema

D. alur

21. Kelihatan seorang kakek berjalan bersama cucunya seorang gadis belia yang cantik. Mereka duduk di bawah pohon yang rindang. Gadis itu meminta kakeknya menceritakan riwayat hidupnya, siapa sebenarnya kedua orang tuanya dan di mana mereka sekarang. Sang kakek terdiam sebentar, kemudian mulailah ia bercerita. "Delapan belas tahun yang lalu, seorang pemuda kota berjalan-jalan ke desa ini. Ia terpikat gadis cantik bunga desa ini, dan mereka pun menikah. Gadis cantik itu adalah putri kakek satu-satunya.

Latar tempat pada cerita di atas adalah ....

A. di rumah singgah.

B. di bawah pohon rindang.

C. di perkampungan.

D. di hutan rimba.

22. Anak laki-laki itu merasa kasihan setiap kali menyaksikan si lelaki tua itu pulang dari laut setiap hari dengan perahu kosong. Ia pun selalu datang untuk menolong-nya membawakan gulungan tali atau kait besar dan kait kecil, serta layar yang sudah tergulung di tiang perahu. Layar itu bertambal karung gandum dan kalau tergulung di tiang tampak seperti panji-panji.

Pengarang menggambarkan watak tokoh anak laki-laki dalam kutipan cerital tersebut melalui ....

A. pelukisan tempat tinggal tokoh

B. pelukisan bentuk fisik tokoh

C. pelukisan perilaku tokoh

D. paparan langsung oleh pengarang

23. Dengan tergesa-gesa Ersa menaiki bus yang nyaris meninggalkan suasana yang kurang nyaman baginya. Dari kejauhan terdengan sayup suara "... penumpang bus Gemilang harap untuk segera memasuki kendaraan…". Hati Ersa agak tenang karena dia sudah berada di dalamnya. "Mudah-mudahan sore nanti aku bisa berada di acara itu," harapnya dalam hati.

Latar waktu dan tempat pada penggalan cerpen tersebut adalah ....

A. siang hari, terminal

B. pagi hari, rumah

C. sore hari, terminal

D. siang hari, perjalanan

24. Di sinilah ayah dulu mengajariku berenang, mengajariku bunyi geletar punggung buaya lapar dan kecipak anak-anak ikan kemuring. Di sini juga ayah mendidikku membedakan suara katak daun dan suara keciap ular manau, yang menyaru suara katak untuk melahapnya. Sering aku dan ayah menyusupi celah-celah nifah, menyelam di bawah gemerisik pelepahnya, saling menguji ketahanan dengan tidak bernapas. Lamunanku buyar ketika telapak kakiku yang mencelup air dikerumuni ikan nari dan batu tempat aku duduk tidak tersinari lantaran matahari hampir tenggelam.

Latar kutipan cerpen tersebut adalah ....

A. di sungai, sore hari

B. di sungai, malam hari

C. di hutan, pagi hari

D. di desa, siang hari

25. "Kita sebagai pendidik tidak boleh memandang masalah secara hitam-putih pak, Diah itu telah banyak menanggung beban hidup, sudah selayaknya kita ikut mendampingi dan membantunya, bukan malah menambah bebannya."

Amanat yang terkandung dalam kutipan cerpen di atas adalah ....

A. guru harus bersikap professional dalam mendidik muridnya

B. guru harus memiliki sikap kasih sayang dalam mendidik

C. sebagai manusia harus saling tolong-menolong

D. guru harus bisa membantu siswanya dalam mengatasi permasalahan hidup

26. Wanita dua puluh limaan, memakai gaun sutera hitam berkerah rendah, tas tangan merah, sepatu hak tinggi warna senada, jam tangan bermerek, serta memakai kacamata hitam turun dari kursi belakang. Lalu berjalan, diikuti pria tinggi besar yang memayunginya, menghampiri Sobri. Wanita itu membuka kacamatanya. Matanya merah, sembab. Kantung bawah matanya menghitam, cembung. Kontras sekali dengan kulit wajahnya yang putih bersih.

Gambaran tokoh wanita dideskripsikan melalui hal berikut, kecuali ....

A. gerak geriknya

B. perawakannya

C. umur

D. pakaian

27. Aku pun bertanya, seperti biasanya, "Biar apa, Ayah?"
"Biar kamu tidak sombong jadi manusia, Zarah." ujarnya sambil tersenyum, lalu mengecup keningku. Seperti biasanya.
Di tengah orang yang berlomba – lomba menjadi patung lilin, Ayah adalah salah satu dari sedikit orang yang memilih untuk tetap menjadi manusia.

Watak tokoh ayah pada kutipan cerpen tersebut adalah ....

A. religius

B. bijaksana

C. sombong

D. rendah hati

28. Pada siang yang murung itu, seorang laki-laki tambun keluar dari perut mobil dengan pengahnya dan berlari menuju beranda rumah bergaya limasan. Kedatangan laki-laki itu disambut seorang perempuan yang langsung menyodorkan handuk. Laki-laki yang menggosokkan handuk di kepalanya itu basah diguyur hujan deras.

Cara penulis menggambarkan watak tokoh wanita pada kutipan cerita tersebut adalah ....

A. diceritakan langsung

B. diceritakan orang lain

C. tindakan tokoh

D. dialog antartokoh

29. Bagi nenek, wibawa harus terus dijaga agar orang di luar griya mau menghargainya. Kenyataannya? Memang nenek bisa mengatur keluarga. Bahkan Ida Bagus Tugur, suaminya, takkan berkutik hanya dengan batuk kecil. Anehnya, nenek hanya pandai membaca kesalahan-kesalahan yang dibuat suaminya. Tapi dia tidak lihai membaca kesalahan anak kesayangannya, anak lelaki satu-satunya yang teramat dia kagumi dan terlalu sering membuat masalah itu.

Pembuktian latar suasana tidak nyaman dalam kutipan novel tersebut adalah ....

A. Nenek tidak bisa mengatur keluarga.

B. Suami nenek tidak berkutik dengan batuk kecil.

C. Nenek selalu mempersalahkan suaminya.

D. Nenek selalu menjaga wibawanya.

30. "Aku maju sedikit, membunyikan lonceng sepeda, bertepuk tangan, berdeham-deham, membuat bunyi-bunyian agar ia merayap pergi.
"Tapi lebih dari setengah perjalanan sudah, aku tak’kan kembali pulang gara-gara buaya bodoh ini.

Watak tokoh Lintang dalam kutipan novel tersebut adalah ....

A. ragu-ragu

B. tidak percaya diri

C. penakut

D. pemberani

31. Gajah sangat sombong. Karena badannya yang sangat besar, ia berpikir dapat mengalahkan semua binatang. Ia menyepelekan hewan-hewan yang berada di hutan. Karena kesombongannya itu, ia tidak disenangi oleh hewan-hewan lainnya.

Alasan yang tepat mengapa gajah tidak disenangi oleh hewan-hewan yaitu ....

A. Ia mengalahkan hewan lain

B. Gajah menyepelekan hewan lain

C. Badannya sangat besar

D. Ia berpikir dengan logis

32. Di kelas, tadi, Beningya sudah sibuk membayang-bayangkan gambar apakah kartu pos Mama kali ini? Hingga Bu Guru menegurnya karena terus-terusan melamun.

Watak tokoh Beningya dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....

A. pemberani

B. peduli

C. suka mengkhayal

D. cerdas

33. Suatu hari ada kupu-kupu bersayap hitam yang terbang melintas. Tuvi dengan sombongnya mengejek kupu-kupu tersebut karena memiliki sayap hitam yang jelek. Kupu-kupu tersebut kemudian menangis, dia merasa sangat sedih dan malu. Bahkan dia tidak berani lagi terbang dan bermain di sekitar taman bunga.

Watak tokoh Tuvi adalah ....

A. sombong

B. pembohong

C. pemberani

D. penyayang

34. (1) Aku ingin menumpahkan dendam setelah lama aku siapkan. (2) Dua puluh lima tahun. (3) Aku bergelar sarjana hukum dan pengacara termuda tersohor di negeri ini. (4) Aku punya uang dan tangan yang siap membalaskan dendamku. (5) Hanya saja, setiap niat itu aku beritahukan kepada kedua saudaraku, keduanya akan berkhutbah kepadaku, "Jangan balaskan kejahatan dengan kejahatan, tetapi kalahkan kejahatan dengan kebaikan."

Bukti watak tokoh Aku pendendam ditandai dengan kalimat nomor ....

A. (2) dan (5)

B. (3) dan (4)

C. (1) dan (2)

D. (1) dan (4)

35. Pagi itu indah sekali di Puncak Pas. Matahari bersinar cerah menimpa pohon-pohon cemara yang kelihatan hijau. Sepanjang mata memandang , tampak kebun teh yang hijau segar. Langit sangat bersih dan berwarna biru cerah, menjadi pemandangan yang sungguh indah.

Pembuka cerpen di atas berisi tentang ....

A. Alur

B. Penokohan

C. Latar

D. Tema

36. "Huek, pahit, Nek. Dinda nggak suka. Nggak mau kopi ah!"
Nenek Aida tetap tersenyum. Ia teruskan kegiatannya membuat kopi. Setelah dua cangkir kopi itu jadi, dengan enggan kubantu nenek membawa salah satu cangkir kopi itu ke ruang tamu.
"Dinda nggak mau kopinya, Nek... pahit... kopi Dinda buat Nenek aja deh...."
"Dalam kehidupan ini mungkin kita mengalami berbagai kejadian. Tahukah Dinda, semua kepedihan dan kebahagiaan itu menjadikan hidup lebih istimewa. Mengerti?"

Amanat dalam kutipan cerpen tersebut yaitu ....

A. Kita harus menerima kenyataan bahwa dalam hidup ada peristiwa membahagiakan dan menyedihkan.

B. Dalam hidup dengarkanlah nasehat orang tua yang sudah berpengalaman dalam hidup.

C. Dalam kehidupan ini kita akan mengalami berbagai kejadian yang menyenangkan.

D. Hidup yang istimewa adalah hidup yang dapat menerima kepedihan.

37. Cerita Malin Kundang termasuk contoh ....

A. Cerita Anak

B. Mitos

C. Fabel

D. Legenda

38. Tatkala aku masuk sekolah Mulo, demikian fasih lidahku dalam bahasa Belanda sehingga orang yang hanya mendengarkanku berbicara dan tidak melihat aku, mengira aku anak Belanda. Aku pun bertambah lama bertambah percaya pula bahwa aku anak Belanda, sungguh hari-hari ini makin ditebalkan pula oleh tingkah laku orang tuaku yang berupaya sepenuh daya menyesuaikan diri dengan langgam lenggok orang Belanda. "Kenang-kenangan" oleh Abdul Gani A.K.

Sudut pandang pengarang yang digunakan dalam penggalan tersebut adalah ....

A. sudut pandang orang jamak

B. sudut pandang orang tunggal

C. sudut pandang orang pertama

D. sudut pandnag orang kedua

39. Berikut ini yang termasuk contoh fabel adalah ....

A. Kancil dan Buaya

B. Upin Ipin

C. Si Pitung

D. Kisah Rara Jongrang

40. Sudah hampir jam satu malam, ketakutan menyerangku. Aku ingin menelepon ke rumah, tapi kupastikan Mak Yem menunggu ayah di rumah sakit. Tiba-tiba aku merasa bersalah, ini sebuah egoisme. Aku dan Yu Ning kejar karir dan selalu lupa kalu masih punya ayah yang harus kami perhatikan. Selalu lupa menelepon beliauhanya untuk mengucapkan, "Halo". Padahal, sebelum keberangkatanku ke Jakarta, ayah bilang, "Kalian berdua memilih karir di Jakarta. Tak seorang pun memang ingin bersama laki-laki tua sepertiku. Aku tahu tidak ada yang harus disalahkan, setiap anak pasti mencari sarangnya yang baru. Tapi, sesekali teleponlah aku. Itu sudah lebih dari cukup."

Amanat kutipan cerita di atas adalah ....

A. orangtua harus mendukung anaknya untuk mencapai karirnya

B. sesukses apapun selalu ingat dan memperhatikan orangtua

C. jangan sia-siakan kesempatan untuk meraih sukses karir

D. Kesempatan tidak akan pernah datang dua kali dalam hidup

41. Tokoh baik dalam jalannya cerita disebut ....

A. Antagonis

B. Tokoh tambahan

C. Tokoh utama

D. Protagonis

42. "Pak, pohon pepaya di pekaranganku telah dirobohkan dengan tak semena-mena. Tidaklah sepatutnya hal itu kulaporkan?"
"Itu benar, tapi jangan melebih-lebihkan. Ingat, yang harus diutamakan ialah kerukunan kampung. Soal kecil yang dibesar-besarkan bisa mengakibatkan kericuhan dalam kampung. Setiap soal mesti diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Tidak boleh main seruduk. Masih ingatkah kau pada peristiwa Dullah dan Bidin tempo hari? Hanya karena soal dua kilo beras, seorang kehilangan nyawa dan yang lain meringkuk di penjara."

Unsur intrinsik yang paling dominan dalam cerita di atas adalah ....

A. alur

B. amanat

C. latar

D. tokoh

43. Penggambaran tokoh dalam cerita disebut ....

A. Amanat

B. Alur

C. Watak

D. Latar

44. (1) Boleh jadi, itu sikap angkuhnya seorang yang sukses dan kaya menghadapi pemuda kere macam aku. (2) Sebagai pimpinan sebuah bank papan atas di negeri ini, mungkin dia tak rela hati anak gadisnya kupacari. (3) Jadi, amat wajar dia kelihatan tidak suka terhadapku. (4) Apalagi tampangku tidak keren kayak aktor Nicholas Saputra, sementara wajah Mawar memang cantik. (5) Kamu sendiri bilang, Mawar mirip Dian Sastro dengan bodi semampai macam Luna Maya (padahal menurutku, Mawar lebih mirip penyanyi kesukaanmu, Mulan Jamila).

Bukti tokoh 'dia' pada kutipan cepen tersebut sombong terletak pada kalimat bernomor ....

A. (3) dan (4)

B. (4) dan (5)

C. (1) dan (2)

D. (2) dan (3)

45. Di bawah ini yang termasuk unsur-unsur intrinsik adalah ....

A. penokohan, tema dan mitos

B. tema, latar dan alur

C. amanat, latar, dan fiksi

D. fiksi, judul, dan sage

46. Parjimin adalah tukang batu, tetangga Kurdi. Lumayan bagi mereka, mendapat proyek baru. Rupanya, proyek rumah gedong itulah yang selalu diperbincangkan Kurdi disetiap kesempatan. Di tempat perhelatan nikah, supitan, di tempat kerja bakti, sarasehan kampung, sampai ronda malam. Dia senantiasa tidak lupa menceritakan rencananya membangun rumah gedungnya itu.

Berdasarkan kutipan cerpen tersebut, Kurdi bersifat ....

A. sombong

B. egois

C. pemberani

D. baik

47. Dikisahkan pada suatu hari yang cerah, ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia merasa sangat bahagia karena bisa bertemu dengan berbagai hewan di sana.

Latar tempat yang sesuai dengan teks di atas yaitu ....

A. laut

B. sungai

C. hutan

D. taman

48. Dua minggu sudah kau pergi. Meninggalkan jejak-jejak abadi di hidupku. Warnanya mulai kusam, sayang. Bukan mungkin lagi, karena usia kita sudah tua. Aku tak pernah menyangka bahwa minggu lalu adalah hari terakhir kita berkumpul bersama anak-anak yang kita cinta. Yang sudah kita besarkan dengan kasih sayang. Dari dekapan seorang ayah sepertimu. Itu sangat membuat kami tenang.

Tema dari kutipan cerpen tersebut adalah ....

A. kesepian

B. kesendirian

C. kehilangan

D. kerinduan

49. Ternyata, sifat iri tidak memberikan keuntungan apa-apa. Semua sudah diberikan sesuai kebutuhan masing-masing.

Kutipan di atas termasuk bagian dari unsur intrinsik, yaitu ....

A. latar

B. amanat

C. tema

D. alur

50. Ku tak mungkin jatuh cinta kan? Tidak sekarang, tidak denganmu. Pesonamu menjeratku tapi aku tak kan membiarkan diriku jatuh cinta kepadamu. Tak kan pernah kupercaya segala tuturmu kepadaku, dan ku akan selalu menganggap bohong apa pun yang kau ucapkan kepadaku sejak itu, termasuk yang itu ... yang dua kali kau sampaikan padaku. Sampai kapan pun kau merayuku, aku tak akan pernah lagi percaya padamu. Kebohongan-kebohonganmu telah merusak cintaku.

Bukti bahwa watak tokoh kamu pembohong dapat diketahui melalui ....

A. Dialog tokoh kamu

B. Dialog tokoh aku

C. Tingkah laku tokoh kamu

D. Tingkah laku tokoh aku

51. Pesan pesan moral atau pelajaran yang disampaikan oleh pengarang bisa secara tersurat atau tersirat, disebut ....

A. mitos

B. alur

C. amanat

D. latar

52. Sarjo mempersilakan Pak Sukardi beserta anak buahnya untuk masuk ke rumahnya melihat tanaman koleksi Sarjo sekaligus mampir untuk beristirahat. Pak Sukardi kaget melihat koleksi Sarjo. Ternyata Sarjo memiliki bonsai yang lebih banyak daripada koleksi di rumahnya.
"Mas, saya ingin membeli bonsai yang berpot besar itu!"
"Sudah Pak, ambil saja! Saya sudah sejak kecil mengumpulkan ini semua."

Karakter tokoh Sarjo dalam kutipan teks tersebut adalah ....

A. rajin, pemarah, teliti

B. ceroboh, malas, kaya

C. ramah, telaten, dermawan

D. cermat, pelit, perhitungan

53. Tiga jenis latar atau setting terdapat dalam pilihan di bawah, kecuali ....

A. Waktu

B. Tempat

C. Suasana

D. Sosial

54. "Rumah kita kemasukan pencuri," sahut Bu Shinta. Dia merasa sulit bernafas tatkala melihat isi lemari berantakan. Uang dan perhiasannya telah lenyap. Juga televisi dan beberapa perlengkapan elektronik yang ada di ruang tengah.
Bu Shinta terduduk lemas tatkala melihat catatan-catatan kecil di atas bantal, "Sekarang kalian tau siapa pengirim karcis itu."

Tema cerita yang pas untuk cerita di atas adalah ....

A. Kekhawatiran

B. Kelalaian

C. Pencurian

D. Kesedihan

55. Bulan pucat tak bisa menyembunyikan senyumanmu demi melihat kerutan di dahiku. Biarlah menjadi rahasia alam akan apa yang kita rasakan ini. Jangan lagi memaknainya, menanyakannya atau mengharapkannya esok hari.

Latar waktu cerita rakyat di atas adalah ....

A. sore hari

B. pagi hari

C. esok hari

D. malam hari

56. Tadi malam, Hidayat berpikir panjang mengenai hidupnya dan rencana hidupnya. "Tak mungkin aku terus-terusan begini, tidak menentu. Mesti ada sesuatu yang kukerjakan. Mesti ada sesuatu yang lebih produktif daripada yang kulakukan sekarang.Tapi apa? Modal tidak ada," pikirnya. "Dalam keadaan seperti ini, yang harus kujual ialah jasaku, tenagaku, dan pikiranku."

Amanat yang terkandung dalam kutipan novel tersebut adalah ....

A. Hidup itu ada kalanya tidak menentu.

B. Setiap orang perlu menjual jasanya, pikirannya, dan tenaganya.

C. Setiap orang pasti memiliki rencana.

D. Kita tidak boleh menyerah pada keadaan.

57. "Sebentar Nak, sebentar lagi. Lihat, langit sudah mulai memerah. Itu pertanda matahai mau tenggelam dan magrib tiba. Kau sudah mulai lapar?"

Latar waktu pada penggalan cerpen di atas adalah ....

A. sore hari

B. malam hari

C. pagi hari

D. siang hari

58. Alangkah pedih hati Salamah. Marni sebenarnya ingin meminta sesuatu kepadanya. Tapi takut. Takut mengundang amarahnya. Tapi tidak sayangku, bisik Salamah dalam hati. Kau terlalu baik anakku. Kau tidak melawan jika aku tidak memberimu uang.... Kau tidak minta apa-apa karena kau tahu betul betapa ibumu ini melarat. Melarat sekali. Kau tidak pernah merengek minta dibelikan mainan. Anakku, ini yang membuat aku begitu terenyuh kepadamu. Kau begitu tabah menghadapi hidup kita yang sengsara ini, Marni.

Watak tokoh Marni pada penggalan cerpen di atas adalah ....

A. taat penuh perhatian

B. baik dan mulia

C. sabar dan tabah

D. setia dan taat

59. Alur cerita yang di mulai dari masa kini dilanjutkan ke masa lalu di sebut alur ....

A. Maju-mundur

B. Atas-bawah

C. Maju

D. Mundur

60. Pelaku dalam sebuah cerita biasanya dikenal sebagai ....

A. artis

B. figuran

C. Penokohan

D. tokoh